Minggu, 21 Desember 2008

LATAR BELAKANG KOMASSU

KOMUNITAS MAHASISWA/I ASAL SAMOSIR SUMATERA UTARA

(KOMASSU)

I. DASAR PEMIKIRAN

Pendidikan merupakan suatu kapital sosial dan jaminan dari suatu bangsa keluar dari lingkaran kemiskinan dan kebodohan, namun hal itu masih kurang maksimal dinegeri ini. Banyak manusia yang tidak menempuh pendidikan akibat biaya pendidikan yang sangat mahal. Pendidikan merupakan barang mewah yang hanya dienyam oleh orang-orang yang mampu saja. Ada apa dengan bangsa ini? Mengapa bangsa kita bisa begini? Tentu ini bukan suatu proses yang kebetulan saja. Pertanyaan ini harus dijawab dengan seksama dengan analisa dan sosial yang konfrehensif.

Sesuai dengan isi UUD 45 pasal 33, sudah saatnya kekayaan alam nusantara harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran mayoritas rakyat bukan hanya untuk investor dan modal asing serta segelintir orang elit ditanah air Indonesia. Rakyat miskin Indonesia yang jumlahnya telah mencapai + 115 Juta jiwa harus juga merasakan warisan mereka dari ibu pertiwi.

Rakyat harus mendapatkan kontribusi dari hasil-hasil kekayaan alam negeri ini. Oleh karena itu, dengan dukungan masyarakat sangat diperlukan. sepanjang sejarahnya kekuatan mahasiswa yang bergerak menggunakan lembaga ekstra maupun intra kampus selalu dapat menjadi stimulus dari perubahan yang terjadi dimasyarakat.

Provinsi sumatera utara adalah salah satu bagian dari Indonesia yang begitu luas, dari povinsi – provinsi lain bahkan sumber daya alamnya begitu bagus tetapi yang menjadi pertanyaan kenapa masyarakat Sumatera Utara begitu banyak yang terlantar dan tidak punya tempat tinggal?.

Sematera Utara yang diperkepali oleh Gubernur tingkat provinsi dan Walikota di tingkat Kota Madya, tugas dan tanggung jawab mereka adalah untuk mesejahtarakan masyakat baik dari sudut pendidikan maupun ekonomi, infrastuktur yang lainya. Tetapi realita yang terjadi pemerintah hanya mementingkan kelompok masing –masing dan tidak mau terhadap masyarakat-nya. Saat ini Sumatera Utara sangat dihangatkan oleh masa periodesasi kepemimpinan yakni provinsi dan sudah terpilih.

Belajar dari sebuah yang terjadi pada para pemimpin yang mencalonkan diri yang diusung oleh partai – partai tetapi setelah jadi pemimpin mereka lupa terhadap janji – janji terhadap masyarakat, seperti pepatah mengatakan ”kacang lupa akan kulitnya”, apa dasar mereka mencalonkan diri dan datang menawarkan program kerja kepada masyarakat tetapi, sudah menang , mereka lupa atau tidak mau tahu akan janji mereka. Hal ini membuat dilema terhadap masyarakat sehingga pesimis terhadap siapa yang mau mencalonkan diri. Jadi kita harus mengingat Falsafah batak mengatakan disi tano nidege disi langit jinungjung yang memang selama ini sudah mulai memudar.

Kami dari Mahasiswa, ingin melupakan kekuasaan, karna kekuasaan ini direbut dengan sekumpulan uang dan kami ingin memacu langkah untuk untuk bergerak dan bekerja sama agar dapat membangun BONA PASOGIT untuk bangkit kembali membangun, karna pembangunan tidak lepas dari mahasiswa. Hal diatas merupakan acuan bagi KOMASSU dan mencoba memberikan kontribusi pemikiran terhadap masyarakat dan pemerintah demi pemmbangunan Indonesia dan terkhusus Bona Pasogit. Melalui ini kami KOMASSU mencoba manggaet organisasi kedaerahan yang berasal dari samosir duduk memperbincangkan masalah daerah dan membahas sedalam mana penderitaan masyarakat tanah batak dan apa solusinya serta dapat kontribusi apa yang akan deberikan mahasiswa kepada masyarakat.

Menyadari hal tersebut, maka dianggap perlu mengadakan suatu wadah dalam rangka membangun semangat, khususnya kaum muda Samosir untuk melakukan gerakan murni membantu rakyat kecil Samosir secara khusus dan membantu mencerdaskan rakyat secara umum. Karena dengan itu maka kami selaku kaum muda Samosir merasa terpanggil untuk membentuk dan membangun wadah yang dinamakan Komunitas Mahasiswa Asal Samosir atau disingkat dngan KOMASSU.

Tidak ada komentar: